Internet murah barangkali merupakan
impian tidak hanya bangsa Indonesia,
tapi juga semua orang di Dunia. Perlu dicatat bahwa Internet murah bukan
berarti Internet gratis atau mencuri akses Internet. Kita bangsa Indonesia
cukup beruntung dan banyak terinspirasi dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta
yang menemukan antenna Wajanbolic e-goen..
Teknik Antenna Wajanbolic e-goen
merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng atau antenna bazoka yang
pernah di kembangkan sebelumnya. Wajanbolic e-goen dapat digunakan untuk
membangun sambungan Internet berkecepatan tinggi untuk jarak sampai sekitar 3-4
km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam sebuah jaringan RT/ RW-net.
Ukuran antenna Wajanbolic e-goen
relative sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci atau 9 cm diberi lakban
aluminium atau aluminium foil sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi
5.2 cm dari ujung pralon. Ada
wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang fokus
wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.
Teknik membuat Internet menggunakan
antenna kaleng dan antenna Wajanbolic e-goen tidak hanya membuat bangsa Indonesia
terkagum-kagum karena sangat sederhana. Banyak bangsa di duniapun belajar
kepada bangsa Indonesia
teknik membuat Internet murah tersebut. Beberapa bangsa di dunia yang pernah
mengundang untuk memberikan teknik antenna kaleng antara lain Afrika Selatan
dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan, Nepal, Laos, Kamboja dan masih
banyak lagi.
Teknik akses Internet menggunakan
Wajanbolic e-goen banyak digunakan untuk membangun RT/RW-net yang pada dasarnya
membagi dan menggunakan secara beramai-ramai sebuah akses Internet seperti di
tampilkan pada gambar. Proses pembagian akses Internet dilakukan oleh router.
Sementara proses pengkaitan pengguna Internet dapat dilakukan menggunakan kabel
jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sedangkan untuk jarak yang agak jauh,
dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless mengunakan
antenna Wajanbolic e-goen.
Menggunakan teknik RT/RW-net ini, kita
dapat mengakses Internet 24 jam per hari dengan biaya di tanggung bersama oleh
pengguna satu RT atau satu RW. Rata-rata biaya akses Internet RT/RW-net sekitar
Rp. 50-150.000,- per bulan dengan Internet yang beroperasi 24 jam.
0 komentar:
Posting Komentar