Alat ini tergolong yang paling modern dan banyak dimiliki oleh kalangan tingkat atas. Pocket PC sering disebut sebagai komputer mini karena bentuknya yang kecil dan dapat dibawa ke mana-mana. Selain itu, disebut juga dengan nama PDA (Personal Digital Assistants) yaitu sebuah komputer seukuran telapak tangan yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengakses dan mengorganisasi informasi.
PDA sudah ada dan dikenal sejak bulan Agustus 1993 dengan nama Newton Massage Pad yang dipelopori oleh Apple. PDA merupakan hasil kerjasama Steve Caps, Walter Smith, dan Michael Tchao yang merilis Newton PDA dengan sistem operasi Newton Versi 1.0. Kemudian pada awal tahun 1995, Palm Computing meluncurkan PDA dengan konsep yang lebih sederhana, hanya sebagai organizer elektronik belaka. Dalam waktu yang hampir sama, ketika dunia komputer mulai memperhatikan aspek portabilitas- nya (aspek kemudahan untuk dibawa), maka lahirlah produk semi-notebook seperti Psion. Inilah yang mengilhamkan produk PDA memasukkan fungsi komputer secara perlahan, khususnya Microsoft dengan Pocket PC-nya.
Beberapa PDA saat ini menggunakan sistem operasi berbasis Windows, Palm, Linux, Symbian, BlackBerry, dan Android. Biasanya, PDA juga dilengkapai dengan virtual keyboard pada layarnya dan juga dapat menggunakan keyboard tambahan yang dipasang ke PDA agar proses input menjadi lebih cepat. Proses memasukkan data yang paling umum pada PDA adalah lewat Stylus Pen yang disertakan bersama PDA tersebut, sehinga kita dapat memasukkan huruf dengan menuliskannya pada permukaan layar PDA dengan menggunakan software Grafitti.
PDA memiliki Program standar yang dapat digunakan untuk menyimpan alamat dan nomor telepon, mengatur jadwal kegiatan, kalender dan menyimpan catatan. Bahkan PDA yang lebih canggih memiliki Program pengolah kata, spreadsheet, pengatur keuangan, permainan, pemutar MP3, pemutar klip video, pembaca electronic book (eBook), bahkan mengakses email dan browsing Internet pun dapat dilakukan lewat PDA.
Beberapa PDA sudah dilengkapi software-software tersebut, tapi ada juga software yang harus kita beli atau kita download untuk menambahkan kemampuan PDA kita. Ada juga PDA yang mengharuskan kita menambahkan hardware tertentu agar fungsi PDA menjadi lebih banyak lagi, seperti kamera digital, ponsel dan GPS (Global Positioning Systems). PDA juga dapat saling bertukar data dan/atau informasi dengan komputer desktop atau computer laptop juga dengan PDA itu sendiri, untuk melakukan hal tersebut beberapa mengharuskan kita menggunakan hardware dan software tambahan tapi umumnya semua PDA menyediakan software dan hardware untuk proses
sinkronisasi tersebut dalam bundelnya.
Namun walau bagaimanapun, setiap teknologi PDA mempunyai kelebihan dan kekurangan yang ikut dibawa bersamanya. Salah satu kekurangan PDA adalah baterai yang tidak tahan lama. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ZDNet UK (http://reviews.zdnet.co.uk/hardware/handhelds/), PDA hanya bertahan 4 jam 38 menit ketika dipakai untuk memutar MP3 dengan layar yang tetap “on” dan telepon dalam keadaan stand by.
Untuk mengukur cepat atau lambat dari sebuah PDA, kita dapat melihatnya dari kecepatan clock (Clock Speed) yang dipakai oleh processor. Secara umum semakin tinggi kecepatan clock yang dihasilkan oleh processor maka dapat dipastikan semakin cepat pula respon yang akan dihasilkan PDA terhadap input dari pengguna. Tetapi hal ini belum tentu 100% pasti bahwa processor yang memiliki clock speed yang sama memiliki respon yang sama, hal ini dipengaruhioleh kemampuan hardware lain seperti memori, lebar data bus, kecepatan bus, sistem operasi, dan sebagainya.
Prosesor yang digunakan pada PDA sudah pasti adalah prosesor yang memakai daya yang kecil. Hal ini dilakukan karena PDA hanya didukung oleh tenaga baterai. Bila processor yang digunakan memerlukan daya yang besar maka dipastikan baterai PDA tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
0 komentar:
Posting Komentar